Penghujung tahun 2019 ini, tiga dosen pendidikan kimia UIN Walisongo memperoleh penghargaan menjadi dosen terproduktif dalam program budaya literasi dan publikasi ilmiah nasional dan internasional FST UIN Walisongo semarang. Penghargaan ini disampaikan dalam apel akhir tahun di halaman Fakultas sains dan teknologi UIN Walisongo Semarang. Apel ini dihadiri oleh bapak Rektor Prof Dr Imam Taufiq M. Ag, Bapak Dekan Dr H Ismail M. Ag, wakil dekan serta segenap dosen dan tenaga pendidik di lingkungan fakultas sains dan teknologi UIN Walisongo Semarang. Bapak dekan dalam sambutannya menyatakan bahwa “Sepanjang tahun 2019, Fakultas Saintek menghasilkan 44 artikel nasional reputasi, 30 artikel internasional reputasi (Scopus dan IoP), 24 buku berISBN, 14 paten Hak Kekayaan Intelektual dan 37 penelitian BOPTN”.
Bapak rektor dalam sambutannya menyatakan bahwa Gerakan ini senada dengan visi UIN Walisongo yaitu Universitas Islam Riset Terdepan, kami berharap fakultas dengan jumlah dosen terbanyak ini dapat memberikan kontribusi terbesar dalam bidang riset untuk mengantarkan UIN Walisongo mencapai visi Universitas di tahun 2038”.
Pemilihan dosen terproduktif ini didasarkan pada banyaknya karya dosen yang dihasilkan di tahun 2019 ini meliputi banyaknya buku ber ISBN yang dihasilkan dan jurnal nasional maupun internasional yang diterbitkan. Penghargaan kepada dosen terproduktif ini diberikan oleh bapak Rektor UIN Walisongo. Dosen-dosen terproduktif di fakultas sains dan teknologi diantaranya yaitu Dr. Lianah, M. Pd (Biologi), Hj. Lulu Choirun Nisa, S. Si., M. Pd (Pendidikan matematika), Sri Mulyanti, M. Pd (Pendidikan Kimia), Apriliana Drastisianti, M. Pd (pendidikan kimia) dan Ella Izzatin Nada, M. Pd (Pendidikan kimia).
Apriliana Drastisianti, M. Pd selaku salah satu penerima penghargaan dosen terproduktif saat ditemui di kantor pendidikan kimia menyatakan rasa terimakasihnya atas dukungan seluruh civitas akademika semoga semua dosen dapat bersama-sama memajukan UIN Walisongo dengan membudayakan literasi dan publikasi ilmiah. Sukses menulis tidaklah selalu dimiliki oleh orang pandai, tapi lebih dimiliki oleh orang yang gigih.
Beliau menambahkan “Terkadang hari ini kita mendapat kegagalan dalam penolakan karya tulis tetapi ingatlah bahwa kita sedang ada dijalan menuju kesuksesan. Sukses tidak harus kita terus menerus bekerja tanpa henti namun pepatah menyatakan Jangan engkau mendayung perahumu terus menerus tetapi berhentilah sejenak untuk melihat arah. Setelah berhenti untuk refresh lanjutkan tulisanmu disitulah kesuksesan sedang menantimu. Barang siapa yang bersungguh-sungguh berjalan pada jalannya maka pasti ia akan sampai pada tujuannya.” Man jada wa jada..teruslah menulis”.