Talkshow Kewirausahaan Kimia: Chem’spreneurship Menginspirasi Mahasiswa Jurusan Kimia

Semarang, 15 November 2019 – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang kembali menggelar program unggulan , Talkshow Kewirausahaan Kimia bertajuk Chem’spreneurship. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa Kimia dalam bidang usaha kimia.

Dalam upaya mendorong mahasiswa Jurusan Kimia untuk melihat peluang bisnis di sektor kimia, HMJ Kimia menghadirkan Talkshow Kewirausahaan Kimia: Chem’spreneurship. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 15 November 2019, mulai pukul 07.00 hingga 11.30 WIB, di Auditorium 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang.

Mengusung tema “Collaborating Culture with Chemistry for Sustainable Development Goals”, program Chem’s Preneurship kali ini mengajak mahasiswa untuk memahami konsep kolaborasi budaya dengan kimia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dua pemateri ahli di bidangnya diundang untuk berbagi pengetahuan. Talkshow pertama, disampaikan oleh Imam Baihaqi, S.Pd., mengangkat topik Kimia Tekstil, sedangkan talkshow kedua, disampaikan oleh Kholidah, M.Sc., membahas Pengolahan Limbah. Kedua topik ini memberikan wawasan mendalam tentang industri tekstil dan manajemen limbah, yang diharapkan dapat memotivasi mahasiswa Kimia untuk berinovasi dalam bidang wirausaha kimia.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya dengan nama yang sama, Chem’s Preneurship. Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa angkatan 2019 dan 2018 untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai potensi wirausaha di dunia kimia.

Dengan acara ini, HMJ Kimia berharap dapat melahirkan generasi mahasiswa Kimia yang tidak hanya mahir dalam ilmu kimia, tetapi juga memiliki keterampilan kewirausahaan yang kuat. Talkshow Kewirausahaan Kimia: Chem’s Preneurship menjadi momentum penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi inovator dan pelaku utama dalam pengembangan industri kimia di masa depan.

Chemistry Research Club (CRC) HMJ Kimia UIN Walisongo Semarang: Menggelorakan Semangat Penelitian di Jurusan Kimia

Semarang, 15 November 2019 – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kimia UIN Walisongo Semarang telah berhasil menyelenggarakan Chemistry Research Club (CRC) dengan sukses. CRC, yang merupakan perkumpulan penelitian di bawah koordinasi Departemen Riset dan Pengembangan HMJ Kimia, bertujuan untuk mengembangkan suasana akademik di Jurusan Kimia.

Kegiatan ini telah berlangsung dalam beberapa tahap, dimulai dari pendaftaran anggota CRC pada 15 Maret – 5 April 2019. Data pendaftaran kemudian diolah untuk membentuk kelompok-kelompok penelitian di bidang kimia. Para anggota kemudian menjalani pelatihan untuk mempersiapkan lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI).

Pertemuan pertama CRC dilaksanakan pada 5 April 2019, bertujuan untuk memperkenalkan anggota. Selanjutnya, pada Selasa, 2 Juli 2019, diadakan pertemuan untuk berbagi pengalaman dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) bersama dosen kimia, Pak Kustomo, S. Pd., M. Sc. dan Ibu Julia Mardhiya, M. Pd.

Pada pertemuan ketiga, yang berlangsung pada Selasa, 9 Juli 2019, dilakukan pembagian kelompok dan pembahasan mengenai judul karya tulis ilmiah yang akan diajukan. Pada bulan Juli, masing-masing kelompok difokuskan untuk mengikuti Lomba Walisongo Science Competition (WSC) pada rentang waktu 5 September sampai 2 November 2019.

Dalam WSC, CRC mengirimkan 5 kelompok untuk lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan 1 kelompok untuk lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (ITTG). Konsultasi mengenai karya tulis dan inovasi teknologi berlangsung selama libur semester gasal melalui konsultasi online.

Pendaftaran anggota CRC untuk mahasiswa kimia Angkatan 2019 dan 2018 dilaksanakan pada tanggal 10 – 20 Oktober 2019. Pada tanggal 15 November 2019, diadakan pertemuan pertama untuk anggota baru CRC. Pak Kustomo, M. Sc. memberikan materi motivasi dan pengenalan Karya Tulis Ilmiah.

Departemen Riset dan Pengembangan memiliki proyek penelitian berdasarkan kajian karya tulis ilmiah. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembuatan batako dari limbah ampas tebu dan bonggol jagung. Saat ini, proyek masih dalam tahap penyusunan proposal, dan eksekusi akan dilakukan setelah proposal diterima oleh dosen pembimbing.

Kegiatan CRC ini telah berhasil meningkatkan semangat penelitian di Jurusan Kimia UIN Walisongo Semarang, membawa manfaat besar bagi perkembangan akademik mahasiswa dan prestasi Jurusan Kimia secara keseluruhan.

Mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Walisongo Memborong Juara Cabang Lomba Microteaching Tingkat Nasional

Semarang, 02 November 2019, mahasiswa kimia pendidikan kimia UIN Walisongo Semarang menyumbangkan kembali berbagai macam prestasi di acara lomba tingkat Nasional yaitu Walisongo Sains Competition (WSC). WSC ini merupakan ajang kompetisi mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo dengan peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini merupakan yang ke dua kali nya diselenggarakan oleh UIN Walisongo setelah sebelumnya sukses dilaksanakan pada tahun 2018.
Mahasiswa kimia-pendidikan kimia UIN Walisongo Semarang yang berhasil melewati tahap seleksi dan masuk ke tahap final lomba WSC terdiri dari beberapa perwakilan dalam berbagai cabang lomba. Diantara mahasiswa tersebut adalah Mohamad Reza Ramdani Sanjaya dan Nela Fitriatul Hikmah yang mewakili UIN Walisongo cabang lomba microteaching. Siti Lulus Aridatul Falah, Muhammad Faizun, dan Farida Nur Fauzyah yang mewakili cabang lomba karya tulis ilmiah (KTI). Merdiana Dyah S, Riza Restiana, Unik Rahayu, Setyowati, Muhammad Shofiyullah, Zidan Alfian Bahtiar dan Prastitaning Rahmawati yang mewakili cabang lomba inovasi teknologi tepat guna (ITTG).
Perlombaan ini jurusan pendidikan kimia menyumbangkan banyak prestasi yaitu juara 1 lomba microteaching yang diperoleh oleh Nela Fitriatul Hikmah dan Mohamad Reza Ramdani Sanjaya yang memperoleh juara favorit. Nela Fitriatul Hikmah biasa disapa Nella merupakan mahasiswi semester 5 jurusan pendidikan kimia. Mohamad Reza Ramdani sering disapa Reza merupakan mahasiswa pendidika kimia semester 7. Nella dan Reza sering mengikuti perlombaan microteaching di tingkat Nasional. Oleh karena itu, Nella mempersiapkan perlombaan microteaching di UIN Walisongo ini dengan sebaik-baiknya. “Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa mengharumkan nama UIN Walisongo terutama jurusan pendidikan kimia dalam perlombaan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak ibu dosen dan teman-teman yang telah mendoakan” ucap Nella saat ditemui setelah pengumuman di acara lomba WSC. Reza peraih juara favorit dalam lomba microteaching di acara WSC ini juga menambahkan bahwa dirinya dan teman-temannya telah berusaha dengan sebaiknya mempersiapkan perlombaan ini.
Reza dan Nella berharap prestasi ini dapat memotivasi teman-teman dan adik-adik kelasnya, sehingga seorang mahasiswa terutama pendidikan kimia dapat mengikuti perlombaan-perlombaan mendatang. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memiliki bekal yang lebih ketika mereka sudah terjun di dunia pekerjaan kelak.

REVIEW KURIKULUM BIDANG STUDI KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA UIN WALISONGO SEMARANG

Senin, 15 Juli 2019 Acara Review Kurikulum Bidang Studi Kimia dan Pendidikan Kimia

Senin, 15 Juli 2019 Dosen bidang studi kimia dan pendidikan kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang menggelar acara review penyusunan dan pengembangan kurikulum. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Rektorat lantai 3 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan II, Kaprodi dan Sekretaris prodi, dosen kimia dan pendidikan kimia di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini mendatangkan dua narasumber yaitu Bapak Assoc Prof. Azlan Kamari yang berasal dari Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) dan Bapak Sunardi, S. Si., M. Sc., Ph. D yang berasal dari Universitas Lambung Mangkurat.

Dekan Fakultas Sains dan teknologi, Dr. Ruswan M.A menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas program studi kimia dan pendidikan kimia, hal ini mengingat jurusan kimia adalah jurusan yang baru di UIN Walisongo Semarang. Oleh karena itu, Program studi kimia dan pendidikan kimia di UIN Walisongo Semarang harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Assoc Prof. Azlan Kamari dalam presentasinya menceritakan tentang sejarah UPSI dan kurikulum yang ada di Pendidikan Kimia UPSI. Salah satu dosen UPSI itu menyatakan beberapa hal yang terjadi di UPSI diantaranya yaitu mahasiswa pada setiap mata kuliah harus melakukan pengabdian kepada masyarakat, universitas hendaknya lebih mengutamakan keunggulan mahasiswa dan menawarkan sesuatu yang khas sehingga menjadikan universitas itu berbeda dengan universitas-universitas yang lain. Selain itu, universitas harus mencetak mahasiswa yang berkarakter. Hal ini disebabkan karena mahasiswa pendidikan kimia adalah mahasiswa calon guru sehingga mahasiswa harus memiliki karakter yang berkualitas sehingga dapat membentuk akhlakul karimah.

Bapak Sunardi, S. Si., M. Sc., Ph. D selaku narasumber menambahkan bahwa universitas yang baik harus memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerah itu, dengan memaksimalkan sumber daya manusia yang ada. Selain itu, penyusunan mata kuliah pilihan yang sesuai untuk menunjang penelitian dengan diperhatikan sumber daya manusia yang tersedia.

Kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran untuk pengembangan kurikulum yang ada di jurusan kimia dan pendidikan kimia UIN Walisongo Semarang, sehingga dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik antara UIN walisongo Semarang dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris dan Universitas Lambung Mangkurat.

MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA UIN WALISONGO SEMARANG KKL (KULIAH KERJA LAPANGAN) DI PT SINAR SOSRO UNGARAN

27 Juni 2019, Mahasiswa pendidikan kimia telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan di PT Sinar Sosro Ungaran Jawa Tengah

Perguruan tinggi merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik maupun non akademik yang profesional sehingga dapat mengembangkan bakat-bakat yang ada pada Mahasiswa. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh kampus yaitu dengan cara melakukan kegiatan magang atau dikenal dengan istilah kuliah kerja lapangan (KKL).

27 Juni 2019, Program Studi Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang melakukan kuliah kerja lapangan di PT Sinar Sosro Ungaran Jawa Tengah. Kegiatan KKL diikuti oleh Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kimia Industri dan Kimia Kosmetik yaitu Mahasiswa semester 6. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 32 orang dengan di dampingi 4 dosen pembimbing yaitu Bu Malikhatul Hidayah, Bu Mutista Hafshah, Bu Wiwik Kartika Sari dan Pak Deni Ebit. Mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman ketika kegiatan kuliah kerja lapangan ini dan juga dapat melihat secara langsung proses produksi teh botol sosro di PT Sinar Sosro ini.

PT Sinar Sosro adalah perusahaan yang bergerak di bidang minuman. Beberapa produk sosro yang dikembangkan di perusahaan ini adalah teh botol sosro, S-tee dan fruit tea. Adapun produk yang lain seperti country choice, air mineral prima dan tabs diproduksi di pabrik lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Sugiharto Sosrodjojo selaku pemilik perusahaan PT Sinar Sosro menyatakan bahwa Beliau harus melewati banyak rintangan untuk memulai bisnis ini. Berawal dari menjajakan minuman teh manis yg dibuat langsung di pasar lokal hingga akhirnya menemukan ide untuk menjual teh manis dalam kemasan botol kaca agar memudahkan pendistribusian. Kunci dalam bisnis ini yaitu niat baik dan didukung dengan prinsip 3K-RL (kualitas, kemananan, kesehatan dan ramah lingkungan). Pelajaran yang dapat Mahasiswa ambil dari kegiatan kuliah kerja lapangan ini adalah meningkatkan motivasi Mahasiswa untuk membangun bisnis, memberikan wadah bagi Mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan berwirausaha serta Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori pada Mata kuliah yang telah mereka dapat dengan kehidupan nyata peserta didik. selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan hubungan baik antara perguruan tinggi (UIN Walisongo Semarang) dengan PT Sinar Sosro.

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA UIN WALISONGO SEMARANG DI LINGKAR ORGANIK DAN FANIA FOOD YOGYAKARTA

Juli 2019, Mahasiswa pendidikan kimia telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). KKL dilaksanakan selama satu hari, tanggal 20 Juli, Dan bertempat di Lingkar Organik dan Fania Food.

KKL (kuliah kerja nyata) merupakan kegiatan observasi secara langsung ke lapangan yang berupa pengamatan atau pencarian informasi tentang mata kuliah yang selama ini di dapat ketika di perkuliahan. Kegiatan KKL, mahasiswa dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan melihat secara langsung tentang teori-teori yang telah mereka dapat.

20 Juli 2019, Program studi Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang melakukan kuliah kerja lapangan di Yogyakarta tepatnya yaitu di Industri lingkar organik dan fania food. Rombongan KKL yang terdiri dari 60 Mahasiswa dan 3 orang dosen pendamping yaitu bu Ratih Rizki Nirwana, bu Mutista Hafshah dan bu Ana Mardhiyah. Mahasiswa yang mengikuti KKL terdiri dari Mahasiswa semester 4, 6 dan 8 yang mengikuti tiga kelas pada mata kuliah yang berbeda yaitu kelas Mikrobiologi, Kimia bahan makanan dan Grenpreneurship.

Pelaksanaan KKL di Fania Food
Pelaksanaan KKL di Lingkar Organik

 

 

 

 

 

 

Tempat pertama yang dikunjugi dalam kegiatan KKL ini adalah lingkar organik yang beralamat di Jl. Pisang No.9 RT.04 RW. 01, Juwangen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia. Lingkar organik merupakan merupakan sebuah unit pemberdayaan ekonomi sekaligus komunitas pemberdayaan petani. Lingkar Organik secara aktif dan terus menerus membangun jaringan dengan petani, membentuk unit usaha bersama, membangun sistem pemberdayaan petani agar kualitas produksi meningkat dan secara aktif menghubungkan komunitas dengan pasar yang siap menyerap produk komunitas ini. Proses yang dijalankan dalam lingkaran ini selalu memperhatikan keadilan bersama dan juga pemeliharaan lingkungan yang berkelanjutan. Pelajaran yang didapat dari tempat ini adalah mahasiswa harus selalu memelihara alam dan lingkungan serta meningkatkan kepedulian kepada masyarakat kecil dengan mementingkan kesejahteraan bersama.

Tempat kedua yang dikunjungi adalah Fania food. Fania food adalah industri rumahan yang bergerak di bidang pengolahan ikan. Ide industri fania food ini berawal dari hal yang sederhana yaitu permintaan tetangga untuk dibuatkan otak-otak bandeng. Bu Hani Kusdaryanti pemilik industri ini, yang asli Kudus, Jawa Tengah dan tinggal di Yogyakarta ini dulunya kerap dibawakan otak-otak bandeng buatan Ibunya sendiri, saat ibunya datang ke Yogyakarta.  Oleh-oleh dari ibunya itu ia bagikan kepada tetangga dan teman kantor. Jika ibunya lama tidak datang ke Yogyakarta banyak temannya yang mengaku kangen dengan otak-otak buatan ibunya. “melihat peluang bisnis ini, akhirnya saya memutuskan untuk menjualnya mulai dari teman-teman akhirnya bisa menyebar luas ke seluruh kota di Indonesia”, ungkap bu Hani. Bu hani selaku pemilik perusahaan yang sudah memiliki cabang di seluruh Indonesia itu berpesan kepada mahasiswa agar selalu bisa melihat peluang bisnis, jangan pernah takut untuk mencoba dan berusaha, selalu ada rintangan dalam kita berusaha tapi dengan tekad yang kuat kita pasti bisa melewatinya.

Kegiatan KKL ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh ilmu dan wawasan sebanyak-banyaknya berdasarkan kasus yang mereka amati langsung saat di lapangan serta menjalin korelasi/ hubungan dengan instansi yang telah dikunjungi.

TAK HANYA BERPRESTASI DI BIDANG AKADEMIK, MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA PUN DAPAT MEWAKILI UIN WALISONGO KE PIONIR TAHUN 2019 CABANG LOMBA MTQ

Muhammad Iqbal Sholeh, Mahasiswa Pendidikan Kimia Angkatan 2017

Mahasiswa pendidikan kimia Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang lagi lagi menorehkan prestasinya. Tak hanya cerdas di bidang akademik, bidang non akademik pun tak kalah. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang diraih oleh Muhammad Iqbal Sholeh yang keseharian kerap disapa Iqbal.  Mahasiswa pendidikan kimia semester 4 ini dikenal sebagai mahasiswa yang memiliki pengetahuan akademik yang bagus. Selain itu, dia juga mempunyai pengetahuan non akademik yang membanggakan. Salah satu prestasinya adalah mendapatkan juara di berbagai perlombaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) yaitu juara 2 lomba MTQ se-Jawa Tengah dan DIY yang diselenggarakan oleh JQH el-fasya FEBI UIN Walisongo Semarang, serta juara 2 MTQ tingkat provinsi Jawa Tengah yang diadakan oleh IAIN Salatiga.

13 Juni 2019 kemarin, Iqbal menorehkan prestasinya lagi. Dia diumumkan berhasil lolos seleksi cabang lomba MTQ  tingkat universitas dan akan mewakili UIN Walisongo dalam kegiatan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX PTKIN Tahun 2019 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur pada bulan Juli 2019 mendatang. Iqbal tidak menyangka dapat melewati seleksi dan menjadi perwakilan UIN Walisongo ke lomba PIONIR 2019. “Saya tidak menyangka dapat mewakili UIN tahun ini, alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk mewakili UIN Walisongo ke event PIONIR di UIN Malang” ungkap Iqbal.

Seleksi tingkat Universitas dilakukan di kampus 1 UIN Walisongo Semarang tanggal 23 Mei. Semua fakultas mendaftarkan delegasinya satu putra dan satu putri, kemudian sistem seleksinya dilakukan 2 tahap. Tahap pertama yaitu tahap penyisihan, ditahap ini Iqbal membacakan surat Al Baqarah ayat 183. Tahap kedua yaitu tahap final, terdapat dua Fakultas yang berkesempatan maju yaitu FST yang diwakili oleh Iqbal dan FITK yang diwakili oleh perwakilan mahasiswa jurusan PAI. “Alhamdulillah, saya terpilih menjadi perwakilan UIN Walisongo di PIONIR dengan bacaan pada seleksi tahap final yaitu surat surat As-Sajadah ayat 1 yang ditentukan oleh juri 15 menit sebelum penampilan” tegas Iqbal.

Iqbal menambahkan bahwa dia akan mempersiapkan perlombaan PIONIR di Malang dengan sebaik-baiknya. “Saya akan lebih semangat dan giat berlatih daripada hari hari biasa, lebih sering mendengarkan qari-qari yang baru saja juara sebagai referensi dan tentunya selalu diiringi doa agar dipermudah apa yang diupayakan dan senantiasa mendapat ridha Allah SWT” tegas Iqbal.

Dia juga berpesan kepada kawan-kawan mahasiswa kimia khususnya jurusan pendidikan kimia untuk terus belajar dan menggali potensi serta bakat minat yang dimiliki serta jangan pernah takut untuk mencoba. Walaupun berasal dari jurusan pendidikan kimia, mahasiswa dapat mengembangkan bakat lain terlebih lagi dalam bidang keislaman. Iqbal berharap bahwa dia dan teman-teman delegasi dari UIN Walisongo Semarang dapat membawa nama baik UIN di PIONIR 2019 nanti, aamiin yaa Robbal alamiin.

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Mewakili UIN Walisongo Semarang pada PIONIR 2019 Cabang Lomba Debat Bahasa Inggris

Melida Sholikhah Dwi Fametya, Mahasiswi Pendidikan Kimia Angkatan 2018

Selasa (14/5) kemarin diadakan acara seleksi lomba Debat Bahasa Inggris yang diikuti oleh seluruh Perwakilan Mahasiswa di Fakultas dan UKM UIN Walisongo Semarang. Seleksi ini dilaksanakan untuk mempersiapkan adanya kegiatan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX PTKIN Tahun 2019 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur pada bulan Juli 2019 mendatang.

PIONIR merupakan ajang penyelenggaraan kompetisi keilmuan, olah raga, seni dan riset tingkat nasional yang diikuti oleh mahasiswa PTKI (UIN, IAIN, STAIN dan PTKIS) binaan Kementrian Agama dan dilaksanakan selama dua tahun sekali. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pembinaan keilmuan dan mencari mahasiswa unggul baik dalam prestasi akademik, keolahragaan, seni dan riset, serta memperkuat silaturahim dan kerukunan antar mahasiswa PTKI di lingkungan Kementrian Agama. Oleh karena itu, UIN Walisongo Semarang melakukan seleksi Mahasiswa untuk mengikuti agenda tersebut, salah satu cabang lomba yang diikuti yaitu lomba Debat Bahasa Inggris.

Tim yang salah satunya diwakili oleh mahasiswa prodi pendidikan kimia UIN Walisongo kembali menorehkan prestasi. Kali ini mahasiswi bernama Melida Sholikhah Dwi Fametya yang akrab disapa Melida, mahasiswa semester dua lolos seleksi tingkat kampus dan akan mewakili UIN Walisongo dalam lomba debat bahasa Inggris pada agenda PIONIR 2019. Seleksi yang dilakukan tidaklah mudah, mahasiswa harus bersaing melawan perwakilan tim dari seluruh fakultas dan UKM di UIN Walisongo Semarang dengan melalui beberapa tahap diantaranya yaitu tahap penyisihan 1, tahap penyisihan 2 dan final. Menurut Melida, yang menjadi tantangan terbesar dalam seleksi debat ini adalah Tema diberikan tepat pada saat perlombaan sehingga perlu persiapan yang matang untuk mendiskusikannya.

Melida juga menambahkan tidak menyangka bisa lolos seleksi dan dapat mewakili UIN Walisongo Semarang cabang lomba Debat Bahasa Inggris di acara PIONIR 2019 nanti, karena beratnya saingan dalam seleksi. “Saya juga tidak menyangka dapat memenangkan lomba ini dan akan menjadi perwakilan dari UIN walisongo dalam acara PIONIR 2019 nanti, tentu saja saya sangat bersyukur, senang dan deg-degan,” ungkap Melida.

Persaingan yang ketat dari kampus-kampus lain pada lomba PIONIR tahun 2019 yang akan datang, Melida akan mempersiapkan acara perlombaan dengan baik. “Saya akan berusaha mempersiapkannya dengan baik, latihan dengan istiqomah dan memperbanyak membaca berita-berita terbaru, saya berharap dapat memberikan yang terbaik untuk UIN Walisongo Semarang di PIONIR 2019 nanti”, Ungkap Melida saat ditemui di kantor prodi kimia kamis 16 Mei kemarin.

Peringati Hari Ulang Tahun, HMJ Kimia UIN Walisongo Selenggaraan Serangkaian Lomba

Mahasiswa urusan Kimia UIN Walisongo Semarang  memperingati hari lahirnya yang ke 10.  Banyak rangkaian acara yang telah dipersiapkan untuk memperingati hari lahir himpunan mahasiswa kimia di UIN Walisongo tersebut. Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia UIN Walisongo kali ini mengangkat tema “Save The Earth Save The Heart”, yang berarti lindungi bumi kita, lindungi jantung kita.

Rangkaian Kegiatan dengan nama resmi Chem-Mei-Stry ini diawali dengan Karnaval  Save The Earth Save The Heart yang dilanjutkan dengan upacara pembukaan pada Kamis 10 Mei 2018. Pada pembukaan ini, pihak jurusan di wakili oleh Sekretaris Jurusan Pendidikan Kimia Wirda Udaibah, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya peringatan harlah kimia yang diberi nama “Chem-Mei-Stry” ini, dan beliau berharap kegiatan Chem-Mei-Stry ini dapat berlangsung sukses sampai akhir acara. Setelah upacara pembukaan selesai, kegiatan pun dilanjutkan dengan perlombaan futsal putra dan putri antar kelas.

Acara hari kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 April 2018. Pada hari kedua ini banyak kegiatan perlombaan yang dilaksanakan mulai dari lomba duta kimia, lomba vidio, lomba desain kaos, lomba badminton tunggal putra dan badminton tunggal putri, serta yang terakhir lomba rantai sarung.

Serangkaian acara selama dua hari tersebut berlangsung dengan meriah. Namun tidak hanya itu, akan ada acara puncak dari peringatan hari lahir himpunan mahasiswa jurasan kimia UIN Walisongo ini yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, 25 April 2018. Pihak Departemen Dalam Negeri HMJ Kimia UIN Walisongo sebagai penyelenggara kegiatan mengharapkan agar dengan diadakannya serangkaian perlombaan ini dapat meningkatkan ikatan kekeluargaan antar anggota himpunan.

Tingkatkan Wawasan Keislaman Anggota, HMJ Kimia Selenggarakan Peringatan Isro Mi’raj

Rabu, 19 april 2018 Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia mengadakan istighosa yang di lanjutkan dengan kajian ilmu keislaman. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Meskipun berada di tengah kesibukan kuliah, mahasiswa Jurusan Kimia dan Pendidikan Kimia cukup antusias mengikuti kegiatan ini, Kegiatan pengajian diisi oleh Saefullah Hidayat, M.Sc, dosen dari Pendidikan Biologi.

Bapak Saefullah Hidatat, M.Sc. menyampaikan materi dengan cara yang sangat komunikatif dan diselingi dengan sedikit gurauan, hal tersebut menjadikan para mahasiswa mudah memahami apa yang beliau sampaikan. Ada banyak hikmah dan ibrah yang dapat diambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj bagi mahasiswa, seperti yang telah disampaikan oleh pak Saefullah bahwa: “Jadi mahasiswa itu harus pintar berargumentasi sebagaimana Rosulullah saw bernegosiasi meminta keringanan kepada Allah tatkala mendapatkan perintah sholat 50 waktu hingga pada akhirnya perintah sholat menjadi 5 waktu”.

Pihak departemen dalam negeri HMJ Kimia UIN Walisongo sebagai penyelenggara kegiatan mengharapkan agar kajian keislaman bertemakan Isra’ Mi’raj ini dapat menambah konsentrasi keimanan mahasiswa Kimia dan Pendidikan Kimia. Kajian keislaman serupa juga diharapkan terus berlanjut pada setiap peringatan hari besar Islam dan dapat lebih menarik minat mahasiswa kimia dan pendidikan kimia untuk ikut berpatisipasi.