Semarang, 26 September 2020
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Banyak faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Tugas pendidik yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
Salah satu cara untuk memberdayakan potensi peserta didik adalah melalui kegiatan praktikum di laboratorium. Laboratorium kimia merupakan salah satu prasarana pembelajaran kimia yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melatih peserta dalam memahami konsep-konsep dan meningkatkan keterampilan dalam melakukan percobaan ilmiah. Namun saat pandemi seperti ini menuntut kampus/sekolah melaksanakan pembejalaran jarak jauh. Sehingga terkadang pendidik mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajaran praktikum.
Menyikapi hal tersebut maka Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang mengadakan Kuliah Kerja Lapangan Virtual (KKL-Virtual) tentang Desain Virtual Laboratory pada Pembelajaran Kimia. Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, Atik Rahmawati, S.Pd, M.Si, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan KKL-Virtual ini supaya mahasiswa mampu mengembangkan proses praktikum secara virtual, menggunakan platform yang sudah ada maupun menggunakan media lainnya.
“Diharapkan mahasiswa mampu memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menunjang kompetensi guru professional” imbuhnya.
Kegiatan KKL-Virtual ini dibuka oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo, Dr. H. Ismail, M.Ag. Pada kesempatan ini beliau memberi semangat kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia supaya semangat mengikuti kegiatan KKL-Virtual ini. Beliau menandaskan bahwa kegiatan virtual seperti ini tidak mengurangi value yang diperoleh berupa nilai saintifik dan nilai spiritual.
Kegiatan KKL-Virtual ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2018 sejumlah 63 orang. Harjito, M.Si , selaku narasumber kegiatan ini menyampaikan bahwa salah satu fungsi dari Virtual Laboratory adalah sebagai simulator. misalnya terjadi kesalahan, maka tidak berakibat kepada praktikannya.
“Namun Virtual Laboratory tidak bisa sepenuhnya menggantikan laboratorium nyata. Cara memegang Erlenmeyer di praktikum nyata, tidak bisa disamakan dengan di Virtual Laboratory” imbuh Dosen Kimia Komputasi Universitas Negeri Semarang ini.