KKL (kuliah kerja nyata) merupakan kegiatan observasi secara langsung ke lapangan yang berupa pengamatan atau pencarian informasi tentang mata kuliah yang selama ini di dapat ketika di perkuliahan. Kegiatan KKL, mahasiswa dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan melihat secara langsung tentang teori-teori yang telah mereka dapat.
20 Juli 2019, Program studi Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang melakukan kuliah kerja lapangan di Yogyakarta tepatnya yaitu di Industri lingkar organik dan fania food. Rombongan KKL yang terdiri dari 60 Mahasiswa dan 3 orang dosen pendamping yaitu bu Ratih Rizki Nirwana, bu Mutista Hafshah dan bu Ana Mardhiyah. Mahasiswa yang mengikuti KKL terdiri dari Mahasiswa semester 4, 6 dan 8 yang mengikuti tiga kelas pada mata kuliah yang berbeda yaitu kelas Mikrobiologi, Kimia bahan makanan dan Grenpreneurship.
Tempat pertama yang dikunjugi dalam kegiatan KKL ini adalah lingkar organik yang beralamat di Jl. Pisang No.9 RT.04 RW. 01, Juwangen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia. Lingkar organik merupakan merupakan sebuah unit pemberdayaan ekonomi sekaligus komunitas pemberdayaan petani. Lingkar Organik secara aktif dan terus menerus membangun jaringan dengan petani, membentuk unit usaha bersama, membangun sistem pemberdayaan petani agar kualitas produksi meningkat dan secara aktif menghubungkan komunitas dengan pasar yang siap menyerap produk komunitas ini. Proses yang dijalankan dalam lingkaran ini selalu memperhatikan keadilan bersama dan juga pemeliharaan lingkungan yang berkelanjutan. Pelajaran yang didapat dari tempat ini adalah mahasiswa harus selalu memelihara alam dan lingkungan serta meningkatkan kepedulian kepada masyarakat kecil dengan mementingkan kesejahteraan bersama.
Tempat kedua yang dikunjungi adalah Fania food. Fania food adalah industri rumahan yang bergerak di bidang pengolahan ikan. Ide industri fania food ini berawal dari hal yang sederhana yaitu permintaan tetangga untuk dibuatkan otak-otak bandeng. Bu Hani Kusdaryanti pemilik industri ini, yang asli Kudus, Jawa Tengah dan tinggal di Yogyakarta ini dulunya kerap dibawakan otak-otak bandeng buatan Ibunya sendiri, saat ibunya datang ke Yogyakarta. Oleh-oleh dari ibunya itu ia bagikan kepada tetangga dan teman kantor. Jika ibunya lama tidak datang ke Yogyakarta banyak temannya yang mengaku kangen dengan otak-otak buatan ibunya. “melihat peluang bisnis ini, akhirnya saya memutuskan untuk menjualnya mulai dari teman-teman akhirnya bisa menyebar luas ke seluruh kota di Indonesia”, ungkap bu Hani. Bu hani selaku pemilik perusahaan yang sudah memiliki cabang di seluruh Indonesia itu berpesan kepada mahasiswa agar selalu bisa melihat peluang bisnis, jangan pernah takut untuk mencoba dan berusaha, selalu ada rintangan dalam kita berusaha tapi dengan tekad yang kuat kita pasti bisa melewatinya.
Kegiatan KKL ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh ilmu dan wawasan sebanyak-banyaknya berdasarkan kasus yang mereka amati langsung saat di lapangan serta menjalin korelasi/ hubungan dengan instansi yang telah dikunjungi.