HMJ Kimia Menyelenggarakan Workshop Penelitian Dasar dan Karya Tulis Ilmiah
Dalam rangka menghidupkan lingkungan akademik dan menumbuhkan minat menulis kepada mahasiswa, HMJ Kimia UIN Walisongo menyelenggarakan workshop penelitian dasar dan karya tulis ilmiah pada Sabtu (11/11). Workshop bertajuk “Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Kesatuan Ilmu” tersebut dibuka langsung oleh Ketua Jurusan Pendidikan Kimia UIN Walisongo.
Workshop ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa pendidikan kimia dan kimia. Bertindak sebagai pemateri dan fasilitator Yogo Dwi Prasetyo, S.Pd, M. Pd, M.Sc dan Ulya Lathifa, S.Pd, M.Pd yang keduanya merupakan dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo. Pada workshop tersebut mahasiswa dibekali dengan langkah awal dalam penelitian dan bagaimana cara menuangkan ide dan gagasan ilmiah dalam bentuk karya tulis.
Muhamad Nur Khozin (20) sebagai ketua panitia pada acara tersebut menyampaikan harapannya setelah dilakukannya workshop ini mahasiswa khususnya di Jurusan Kimia dan Pendidikan Kimia dapat menjadi mahasiswa yang produktif menulis. “Paling tidak setelah mengikuti workshop ini teman-teman mampu menyusun proposal penelitian, artkel, laporan dan tuisan ilmiah lainnya.” lanjutnya.
Kehidupan mahasiswa dekat dengan penelitian
Penelitian menjadi penting dalam sebuah sivitas akademika seperti kampus, mengingat kebutuhan akan inovasi dalam berbagai bidang sangat tinggi. Sehingga menjadi hal yang perlu untuk membiasakan mahasiswa melakukan penelitian. Sebagaiamana yang disampaikan oleh R. Arizal Firmansyah, S.Pd, M.Si bahwa kehidupan mahasiswa sangat dekat dengan penelitian. “Saudara bisa mengambangkan ide-ide penelitian melalui kegiatan-kegiatan penelitian kolaboratif dengan dosen atau melalui program yang diadakan oleh HMJ seperti FPK Forum Penelitian Kecil.” kata Ketua Jurusan Pendidikan Kimia saat membuka acara tersebut.
Apresiasi untuk mahasiswa dengan ide kreatif
Salah satu sesi dalam workshop tersebut adalah latihan merancang suatu gagasan, menuangkannya dalam judul, dan menyusun latar belakang berdasar pada penelitian-penelitian terdahulu. Sesi ini dilakukan dengan cara mahasiswa mencoba menuangkan secara langsung ide atau gagasannya didampingi oleh fasilitator. Selanjutnya setiap rancangan gagasan dari peserta diperiksa langsung oleh fasilitator. Adapun peserta dengan ide dan gagsan paling menarik dipilih untuk mempresentasikan gagasan kreatifnya.
Dua gagasan terbaik diambil masing-masing dari tema pendidikan kimia dan tema kimia. Dewi Krisnawati seorang mahasiswi pendidikan kimia yang terpilih mengajukan ide tentang pengembangan kulit kerang menjadi koagulan pengganti tawas pada praktikum pemisahan sederhana. Ide ini diapresiasi oleh Ulya Lathifa sebagai fasilitator pendidikan kimia yang menyatakan bahwa ide tersebut adalah ide yang cukup menarik untuk dikembangkan terutama di sekolah berbsis lingkungan, “Hanya perlu dikembangkan ke arah praktikum yang lebih luas lagi.” lanjutnya.
Untuk tema kimia sendiri, satu ide kreatif dari Nida terpilih menjadi ide terbaik pada workshop tersebut. Berawal dari keinginannya untuk membantu teman-temannya yang menggunakan kawat gigi agar tidak mudah berkarat, Nida mengusulkan suatu ide pengembangan inhibitor pencegah karat pada steanless steel dengan ekstrak jambu biji. “Gagasan ini menjadi menarik karena Nida ini mencoba mengembangkan inhibitor. Namun harus diingat bahwa dalam steanless steel itukan sudah ada anti karatnya, coba dikembangkan untuk logam lain yang mudah berkarat.” demikian disampaikan Yogo Dwi Prasetyo sebagai fasilitattor pada tema tersebut.
Sambutan dan Pembuka Acara oleh Kajur Pendidikan Kimia, R. Arizal Firmansyah, S.Pd., M.Si.